Adzan yang Menipu

Kejadian ini terjadi di bulan Ramadan, 1433 H. Saat itu bulan Ramadan...(Ya iyalaahhhhh...Masa ya iyadong), hari itu MATAHARI sangat terasa panas terik menyayat jiwa pada siang hari, dingin menusuk kalbu pada pagi hari, disertai rasa sakit perut yang melanda pada pagi hari. Sakit perut pagi hari yang rasanya bagaikan diliit tali tambang di iklan Neo Napasin ini dikarenakan saya kerap kali mengistirahatkan kedua kelopak mata saya dan me-lullaby-kan seluruh jaringan tubuh (baca: tidur) dikala saya telah menunaikan Shalat Subuh. Singkat cerita, waktu telah menunjukan waktu hampir berbuka puasa. Saat itu saya sedang berada di dalam kamar bermain Fruit Ninja

INI SAYA YANG MAIN LOH...HEHEHEHE

Tidak beberapa lama kemudian...MUNCULLAHHHH...Sebersit suara adzan Maghrib sayup-sayup yang datang dari arah Mesjid dekat rumah...Tanpa melihat jam, dengan seketika saya mengucapkan doa berbuka puasa dengaan khusyu, khidmat, dan damai yang dilanjutkan dengan meminum segelas air mineral segar pelepas dahaga haus dan hanaang yang telah saya persiapkan sebelumnya.

GLEK...GLEK...GLEK....

RASANYA SEGAR SEKALI!

Tetapi...Beberapa saat kemudian...MUNCULLAH adzan Maghrib untuk kedua kalinya. LOH KOK?!?!?!?! Dengan penuh keraguan ditambah rasa kuriusitas yang teramat sangat besar akhirnya saya memberanikan diri melihat jam di handphone. Ternyata...Faktanya...Masih jam tujuh belas tiga puluh waktu Indonesia bagian Barat. Buka puasa saat itu notabenenya adalah pukul tujuh belas lewat lima puluh dua waktu Indonesia bagian Barat. Disitu saya berpikir. Apakah adzan yang saya dengar tadi hanyalah fatamorgana dari cerminan realita shaum yang sangat pelik? Apakah sebenarnya saya sedang berada di dalam film Inception?? Apakah adzan yang saya dengar tadi hanyalah sebuah MP3 belaka??? Tidak lama kemudian...Adzan kembali berkumandang untuk yang ketiga kalinya.

TERNYATA

Rangkaian adzan yang tadi saya dengar hanyalah suara dari anak-anak yang sedang melakukan Lomba Adzan belaka.

eeeeerrrrrrrrrrrrrrrrrr....