Rabu, 29 Mei 2013

Delta Sungai Torasi


Delta yaitu tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai, muara sungai, dimana timbunan sediment tersebut mengakibatkan propagradasi yang tidak teratur pada garis pantai (Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969).Pengertian lain dari delta adalah suatu bentuk yang menjorok keluar dari garis pantai (seperti huruf D), terbentuk saat sungai masuk ke laut, dengan banyaknya suplai sedimen yang dibawa air sungai lebih cepat dibanding proses pendistribusian oleh proses-proses di pantai Sungai akan mengendapkan bebannya di daratan jika tidak mampu lagi mengangkutnya. Ini dapat terjadi pada lekuk lereng, sisi dalam meander, pertemuan antara dua aliran sungai, dan pada perubahan graden. Tetapi endapan juga terjadi jika sungai masuk ke dalam danau atau laut, maka akan terbentuk delta.
Delta memperlihatkan banyak macamnya dalam bentuk dan lekuk. Pada puncak delta, saluran sungai terbagi dalam beberapa cabang- cabang yang menyebar dan disebut distribution yang melintang pada permukaan delta melepaskan endapan pada ujung delta. Beberapa delta mempunyai kenampakan seperti kipas alluvial, tetapi berbeda – beda satu sama lain, perbedan tersebut yaitu :
Pengendapan pada delta disebabkan oleh pengurangan kecepatan aliran yang masuk ke dalam air laut yang tetap (laut atau danau)
Perluasan delta secara vertikal terbatas, air the base level merupakan dari pertumbuhan ke atas.
Kemiringan permukaan delta dapat diketahui lebih datar daripada besar kipas alluvial.
Proses yang Mempengaruhi Pembentukan Delta:
1. Iklim
Iklim berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi dalam semua komponen sistem sungai. Pada daerah tropis, penyediaan volume air permukaan besar. Pelapukan fisika dan kimia berpengaruh terhadap tingkat sedimentasi.
2. Debit Sungai
Debit sungai tergantung dari faktor iklim, mempengaruhi bentuk geometri delta. Delta dengan debit air dan sedimennnya tinggi dan konstan tiap tahunnya menghasilkan suatu tubuh pasir yang panjang dan lurus serta umumnya membentuk sudut yang besar terhadap garis pantai. Sebaliknya bila produk sedimen serta variasi debit air setiap tahunnya berbeda, maka terjadinya perombakan tubuh-tubuh pasir yang tadinya diendapkan oleh proses-proses laut dan cenderung membentuk tubuh delta yang sejajar dengan garis pantai.
3. Produk Sedimen
Delta tidak akan terbentuk jika produk sedimennya terlalu kecil.
4. Energi gelombang
Energi gelombang merupakan mekanisme penting dalam merubah dan mencetak sedimen delta yang berada di laut menjadi suatu bentuk tubuh pasir di daerah pantai.


5. Proses Pasang Surut
Beberapa delta mayor di dunia didominasi oleh aktivitas pasang yang kuat. Diantaranya adalah delta Gangga-Brahmanaputra di Bangladesh, dan delta Ord di Australia.
6. Arus pantai
Arus pantai mengorientasikan tubuh-tubuh pasir hingga membentuk sejajar atau hampir sejajar dengan arah aliran sungai.
7. Kelerengan paparan
Kelerengan paparan benua sangat berperan dalam menentukan pola perpindahan delta, yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.
8. Bentuk Cekungan Penerima dan proses Tektonik
Bentuk cekungan penerima merupakan pengontrol terhadap konfigurasi delta serta pola perubahannya. Daerah dengan tektonik yang aktif dengan akumulasi sedimen yang sedikit, sulit terbentuk delta . sebaliknya untuk daerah dengan tektonik pasif dan akumulasi sedimen yang banyak akan terbentuk delta yang baik.
Syarat-syarat lain untuk terbentuknya suatu delta, antara lain :
Ada sungai yang menuju ke laut atau danau.
Lautnya dangkal.
Gelombang atau arus laut yang ada sangat kecil.
Tidak ada gerakan tektonik yang menyebabkan penurunan dasar laut atau danau di tempat muara sungai tersebut
Arus pasang surut tidak kuat.
Dari waktu ke waktu material batuan yang diendapkan di laut atau danau cukup besar.
Saya akan membahas tentang Sungai Torasi dan delta sungainya. Sungai Torasi berada di daerah Kecamatan Domonggi, Kabupaten Merauke, Propinsi Papua adalah merupakan bagian muara dari Bensbach River yang terkenal dengan daerah wisata alam yang berada pada wilayah Papua New Guinea sedangkan pada sebelah utara, daerah ini berbatasan dengan Republik Palau. Banyak rusa tinggal di sekitar Sungai Torasi. Luas badan air aktual dari Sungai Torasi adalah 95 ha. Luas badan air potensial adalah 88.180 ha. Luas daerah aliran sungai Torasi adalah 479.167 ha.
Aliran sungai Torasi dari utara di wilayah Papua Nugini mengalir ke selatan dan bercabang ke laut di wilayah Indonesia, lebih tepatnya bermuara ke laut Arafura. Muara sungai Torasi merupakan salah satu titik ikat garis batas keduawilayah Negara tersebut. Tipe vegetasi penyusun SungaiTorasi terdiri dari hutan monsoon, hutan jarang lahan kering, padang rumput lahan basah, grup tumbuhan mengapung (floating plant), grup tumbuhan yang sebagian tubuhnya muncul dipermukaan (emergence plant), grup tumbuhan yang seluruh tubuh-nya di bawah permukaan air (sub-merged plant). Hutan monsoon dicirikan dengan adanya tumbuhan palem dan  rotan hutan (Flageria indica). Hutan jarang dicirikan dengan dominasi tumbuhan dari family Myrtacea seperti Melaleuca spp. Grup tumbuhan mengapung didominasi oleh tebu rawa (Hanguana malayana). Grup tumbuhan yang menonjol dipermukaan seperti teratai dan rumput pisau. Grup tumbuhan yang seluruh tubuhnya di bawah air seperti Hydrilla spp. Tutupan vegetasi tersebut hidup pada ekosistem lahan basah, yang perkembangannya mengikuti perkembangan dasar perairan. Adanya pedangkalan dasar sungai dapat menyebabkan perubahan tutupan tanaman tersebut, dengan perubahan pola vegetasi dari lahan basah ke lahan kering.  
Terdapat 6 klasifikasi hutan yang menyebabkan perubahan vegetasi dari Sungai Torasi, serta deltanya, yaitu hutan rapat, hutan jarang, hutan bush, padang rumput, lahan gambut dan badan air. Kategori penutup lahan hutan memiliki peranan penting dalam mengatur tata air di daerah aliran  sungai Torasi. Semakin rapat vegetasi semakin baik untuk memperlambat aliran permukaan. Begitu pula pada daerah-daerah aliran sungai yang dangkal ditutupi oleh tumbuhan akuatik. Akibatnyaaliran air dari dan ke dalam badan sungai menjadi terhambat. Salah satu fenomena yang sangat nyata adalah adanya pertumbuhan tebu rawa, rumput pisau danrumput kasim yang sangat rapat menutupi daerah aliran dari sisi selatan sungai.
Delta Sungai Torasi termasuk pada delta sungai stadium dewasa karena gradien yang lebih kecil, erosi yang terjadi adalah erosi lateral atau erosi ke arah samping, mengalami pendataran dasar sungai, lembah yang ada di Sungai Torasimembentuk huruf u, terdapat dataran banjir (flood plain) dan kelokan (meander), serta cenderung tidak ada erosi di dasar sungai. Merupakan lingkungan transisi. Terjadinya dipegaruhi oleh lingkungan sungai dan laut. Dimana aliran sungai membawa material-material kasar bertubrukan dan bertabrakan dengan material-material halus yang dibawa oleh arus laut. Meghasilkan material-material yang tidak simetris.Sungai Torasi sendiri merupakan lingkungan transisi. Terjadinya dipegaruhi oleh lingkungan sungai dan laut dimana aliran sungai membawa material-material kasar bertubrukan dan bertabrakan dengan material-material halus yang dibawa oleh arus laut. Meghasilkan material-material yang tidak simetris, ukuran butir kasar, bentuk butirnya Anhedral, terdapat jenis dan jumlah matrik lebih banyak dari delta lain,p orositas baik atau besar, serta permeabilitas baik atau besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar